Visi misi
hidup
Saya
memiliki banyak visi (dalam beberapa aspek) untuk hidup saya. Secara general,
dan seperti orang lain saya ingin menjadi orang yang sukses dan mapan. Sukses,
bisa menjadi orang yang berguna bagi
masyarakat, keluarga dan diri sendiri. Dalam segi finansial saya ingin menjadi
orang yang mapan, tidak peduli saya seorang perempuan yang tidak berkewajiban
untuk mencari nafkah, namun kebanggaan tersendiri bisa menghasilkan uang
sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu, dengan penghasilan
sendiri, saya tidak perlu meminta pada siapapun untuk membelikan orang tua saya
kebutuhan tertentu.
Dalam segi
pendidikan, saya ingin mapan. Yang dimaksud mapan, saya memiliki cukup ilmu
dalam keahlian juga beberapa ilmu yang general. Alasan saya ingin mapan secara
pendidikan, bukan hanya untuk mempermudah saya dalam bidang pekerjaan, tetapi
juga saya ingin membagi ilmu saya kepada orang-orang terdekat saya, mulai dari
lingkup paling kecil yaitu keluarga saya (terutama yang lebih muda dari saya,
karena mereka merupakan penerus bangsa). Saya juga berkeinginan untuk membangun
lembaga pembelajaran formal maupun non formal agar bisa membagi ilmu ke lingkup
yang lebih luas.
Dari segi
keluarga, saya ingin mejadi orangtua yang baik, demokratis dan bisa membangun
keluarga yang harmonis. Untuk pekerjaan, saya ingin bekerja di Bank Indonesia,
alasannya saya ingin mengabdi pada lembaga Negara. Mungkin terdengar idealis,
namun saya sangat ingin membuat bangsa ini menjadi lebih baik dan bisa berdiri
sendiri.
Misi saya
untuk mencapai visi-visi saya jelas akan sangat banyak. Untuk bisa mapan secara
finansial, tentunya saya harus menghasilkan uang, dan cara menghasilkan uang
harus dengan bekerja. Entah pada akhirnya saya bekerja dimana, tetapi saya
membutuhkan modal untuk bisa memulai karir saya yaitu ilmu dan softskill. Ilmu
yang saya butuhkan bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti dari kuliah,
buku dan orang lain. Beruntung saya berkesempatan untuk berkuliah di Institut
Teknologi Bandung yang dikenal dengan pendidikannya yang baik, mulai dari
dosennya, fasilitas yang menunjang, memungkinkan saya untuk menimba ilmu
sebanyak-banyaknya disini. Kemudian softskill, yang harus diasah sejak dini.
Menurut saya, softskill akan sangat dibutuhkan untuk kita berorganisasi
kedepannya juga untuk bekerja nantinya. Maka dari itu, saya mengikuti beberapa
unit yang ada di ITB ini. Saya mengikuti 2 unit, yaitu KMH dan MGG. Selama
beberapa bulan menjadi bagian dari unit ini dan ikut dalam berbagai kegiatan
didalamnya, cukup banyak hal yang bisa saya dapatkan yang akan sangat berguna
dan bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Sebenarnya
saya ingin bisa aktif menjadi aktivis social untuk mempermudah saya mencapai
tujuan saya, yaitu mendirikan lembaga pendidikan. Saya ingin menghimpun dana,
baik pribadi maupun dari donatur untuk bisa mendirikan lembaga tersebut.
Misi saya
untuk mendirikan lembaga itu yaitu mempererat ikatan alumni (saat sudah lulus
nanti) dan membangun jejaring yang luas dengan mengikuti berbagai organisasi.
Siapa tahu dengan begitu saya akan menemukan orang yang sepemikiran dan
membangun bersama lembaga social yang berorientasikan pendidikan tersebut.
Namun dari hal kecil, misal dari lingkup keluarga, saya akan mengajar keponakan
saya, sepupu atau siapapun yang masih lebih muda dari saya. Sebenarnya selain
mereka masih membutuhkan bimbingan (diluar bimbingan dari orang tuanya), saya
merasakan kebanggaan tersendiri bisa
membagi ilmu dengan orang lain J.
Untuk visi
saya membangun keluarga yang harmonis, saya akan belajar membagi waktu (sebagai
wanita karir nantinya) agar karir dan keluarga akan berjalan seimbang. Saya
juga ingin mengajarkan anak saya berbagai keahlian (diluar akademis) agar
menjadi orang yang multi talent, juga memberi pandangan yang luas agar bisa
berpikir global.
Untuk
pekerjaan, saya memiliki dua planning. Yang pertama, saya ingin masuk Bank
Indonesia, bekerja sebagai pegawai bank, menjaga kestabilan nilai rupiah dan
hal-hal lainnya. Penyeleksian Bank Indonesia cukup ketat dan melewati berbagai
tahapan, seperti psokites, wawancara, tes kemampuan tentang perbankan, TOEFL,
dan lainnya. Maka dari itu saya harus mempersiapkan banyak hal, dari hal yang
paling mendasar, yaitu IPK minimal 3,00. Selain itu juga saya harus mempunyai
kemampuan yang cukup di TOEFL, saya berencarna untuk mengikuti kelas TOEFL
hingga nilai TOEFL saya memadai. Untuk kemampuan perbankan, saya harus belajar
hal baru, rencana saya adalah membaca buku dan bertanya pada orang yang lebih
berpengalaman di bidang perbankan. Namun kelemahan ketika menjadi pegawai bank
yaitu schedule yang padat untuk bisa mecapai beberapa visi saya, seperti
mendirikan lembaga pendidikan tersebut. Jadi, saya mengganti rencana saya
mendirikan lembaga pendidikan menjadi donatur tetap suatu lembaga, dengan
sesekali turut berperan langsung dalam lembaga tersebut.
mungkin cukup muluk dan terlalu bertele-tele, namun kurang lebih begitulah gambaran visi misi hidup saya
0 comments:
Post a Comment